Proses pencucian laundry dan dry cleaning
Tujuan pembelajaran
1.
menjelaskan layout ruang laundry
2.
mendemontrasikan cara pencucian manual
3.
mendemontrasikan cara pencucian makinal
4.
menjelaskan cara penyetrikaan
5.
memberikan contoh pengepakkan
Materi ajar
A.
denah ruang laundry
untuk memudahkan proses kerja di laundry, perlu memperhatikan penempatan
peralatan sehingga posisi alat tersebut tidak menyimpang dari proses kerja di laundry
yang berkaitan. Pengaturan peraltan di laundry di mulai dari tempat pemberian
identitas pada cucian (marking), pre washing, dan spot removing, washing,
exracting, dan pengeringan (drying). Prinsip pertama pengaturan ruang adalah
saling dekatnya urutan kerja yang harus dilakukan. Adanya ruangan yang cukup
sehingga karyawan bisa bergerak seefektif mungkin. Tata letak peralatan di
laundry untuk setiap hotel tidak selalu sama, tergantung dari kebutuhan dari
hotel itu sendiri, luas area daan jumlah alat yang dimiliki.
B. Pencucian secara manual
proses pencucian pakaian
sering dikenal dengan binatu atau laundry. Proses pencucian manual dilakukan secara berurutan
seperti di bawah ini :
1. pembasahan
dalam proses ini cucian dibasahi dengan
tujuan menghanyutkan kotoran yang menempel pada cucian dan agar terlepas dari
tekstil. Proses ini sering disebut dengan (wetting), penghilangan kotoran pada
bagian tertentu (pre washing/ soaking)
2. proses penghilangan noda pada cucian
dapat dilakukan pada saat pre washing,
sekaligus menghilangkan kotoran yang tebal pada bagian-bagian tertentu.
Prosedurnya :
a. siapkan cucian yang akan dihilangkan
nodanya
b. basahi cucian dan teteskan bahan pembersih
noda pada bagian noda yang akan dibersihkan. Biarkan sesaat dan sikat
perlahan-lahan sampai noda hilang
c. bilas menggunakan air bersih, baru
lanjutkan proses pencucian
3. pencucian (washing)
dalam proses ini ditambahkan bahan
pencuci, baik yang berupa sabun atau diterjen pada cucuan. Untuk mempercepat
reaksi bahan pencuci terhadap cucian biasanya bahan pencuci dibantu dengan
sikat tangan atau dibanting-banting pada batu atau papan
4. pembilasan (rinsing)
setelah proses pencucian dimana kotoran
pada pakaian beraksi dengan bahan pencuci maka selanjutnya kotoran dihanyutkan
dalam proses pembilasan. Biasanay proses ini dalakukan 3x dengan maksud agar
bisa bahan pembersih berikut kotorannya benar-benar hanyut. Ciri air pembilasan
yang baik adalah bila sudah bening warnanya. Proses ini akan berlangsung
sekitar 15 menit.
5. pemerasan (extarcting)
dalam proses ini air dikeluarkan dari
cucian agar kadar air pada cucian berkurang. Umumnya secara manual dilaksanakan
dengan memeras. Makin sedikit kadar air pada cucian makin sebentar proses
pemanasan yang di perlukan untuk pengeringan
6. pengeringan (drying)
pada proses ini terjadi penguapan kadar
air pada cucain baik dengan dianginkan atau dijemur pada panas matahari
7. penyetrikaan dan pengepakkan (pressing dan
packing)
sebelum melakukan penyetrikaan sebaiknya
dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah sudah benar-benar
bersih. Lembabkanlah cucian yang akan disetrika dan mulailah dengan menyetrika.
Menyetrika dilakukan dari luar ke dalam. Pakaian yang sudah selesai disetrika
dilipat. Lipatannya harus rapi dan pembungkusannya harus rapi pula dan dilengkapi
dengan laundry list. Demikian
juga pakaian yang digantung, letakkan secara benar dengan menggunakan hanger
C. pencucain secara mekanikal
1. proses pencucian biasa (laundry)
sama halnya dengan pencucian manual,
bedanya pencucian ini sebagian besar dilakukan oleh mesin. Tahapan-tahapan yang
dilakukan oleh peugas di laundry pada saat menangani pencucian pakaian tamu/
lena hotel adalah sebagai berikut :
a. pemberian identitas (marking)
setelah cucian di cek oleh
checker selanjutnya diserahkan kepada marker untuk diberi kode. Pemberian kode pada cucian tamu ada
beberapa cara, yaitu manual dan makinal. Secara manual menggunakan sepidol,
kain, peniti. Sedangkan yang makinal menggunakan mesin pembuat tanda (marking
machine). Pemberian identitas dapat dilakukan dengan menggunakan :
1.) nomor kamar tamu
2.) hari dan no urut
3.) warna kain
4.) hari, tanggal, no kamar
secara manual pada kain akan
ditulis kode seperti di atas dan dengan peniti akan dipasangkan pada salah satu
sudut cucian. Secara makinal pada mesin sudah tercetakinformasi yang digunakan
sehingga cucian tinggal memasukkan pada mesin dan setelah di cap pada
cucianakan nampak kode cucian yang di inginkan. Syarat-syarat yang harus diperhatikan pada saat
memberi identitas adalah :
1.) mudah diterima
2.) tidak merusak pakaian
3.) tidak terlihat
b. Pre-washing
setelah cucian diberi tanda
apabila ada nodanya maka perlu dilakkukakn penghitungan noda. Prosedurnya
adalah :
1.) isi container vacum
2.) semprot noda tersebut dengan menginjak
handle steam dan biarkan bahan bekerja
setelah noda hilang maka
lanjutkan dengan pre-washing yang bertujuan menghilangkan kotoran pada
bagian-bagian tertentu yang tidak bisa hiilang dengan menggunakan mesin cuci.
Selanjutnya cucian dimasukkan dalam mesin cuci, akan terjadi pembasahan yang
bertujuan melarutkan kotoran agar terlepas dari serrat pakaian. Apa bila cucian memerlukan penghilang noda
maka sebelumnya noda dihilangkan terlebih dahulu. Selain itu memasukkan cucian harus sesuai dengan
kapasitas mesin cuci.
c. Pencucian (washing)
Pada proses ini cucian diambah
dengan bahan pencuci sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Proses washing
berlangsung secara otomatis juga disusul dengan pembilasan yang berlangsung
tiga kali. Pembilasan pertama bertujuan menghanyutkan kotoran serta busa
diterjen yang terjadi pada proses pencucian. Pada pembilasan kedua maka
dibutuhkan sour agar cucian tidak terpengaruh oleh bahan pencuci yang di pakai
juga menetralisir pengaruh air. Pembilasan ketiga memasukkan softener untuk
melembutkan dan mengharumkan pakaian.
d. Proses pemerasan (extracting)
Proses ini kadangkala ada yang
menyatu dengan washing machine, tetapi ada pula yang terpisah dengan
menggunakan extractor machine. Dalam proses ini terjadi pemerrasan cucian
setelah proses pembilasan ketiga berakhir. Getaran yag ditimbulkan mesin ini
keras bahkan sampai tampak goyang. Cucian yang diperas dengan mesin ini akan
menjadi lembab. Proses ini kkurang lebih 5 menit.
e. Proses pengeringan (drying)
Proses ini terjadi setelah
proses pemerasan, dan dalam mesin tersendiri. Setelah diperas cucian dipisahkan
berdasarkan tebal tipisnya agar keringnya dapat bersama-sama. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam proses pengeringan ini
adalah penyesuaian panas yang diberikan terhadap cucian sehingga cucian
tidak akan mengalami kerusakan (hangus).
f. Proses penyetrikaan (pressing)
Proses ini yang paling awal
ditentukan adalah bahan yang akan disetrika. Apabila jenis lena berbentuk
lembaraan maka mesin yang digunakan adalah flat roll ironner. Cara kerja mesin
ini adalah lena dibuka lalu ujungnya dimasukkan ke dalam mesin yang akan
berputar untuk melicinkan permukaan lena yang disetrika oleh roll. Jika yang
akan disetrika adalah pakaian jenis strika yang akan digunakan adalah steam
press. Pelicinan permukaan pakaian tersebut disebabkan oleh adanya uap yang
dialirkan dari atas dan bawah pada saat menyetrika. Jadi saat menyetrika kedua
permukaan harus benar-benar rata. Mesin suzi-q berupa setengah badan yang penuh
lubang dari sini uap mengalir, maka yang disetrika dengan menggunakan mesin ini
hanya baju atau jas saja, lengannya masih harus disetrika dengan menggunakan
mesin lain.
2. cara pengoprasian mesin cuci.
a. masukkan cucian pada mesin cuci
b. tutup pintu mesin cuci, buka kran air
c. hidupkan mesin, atur suhu air sesuai
dengan petunjuk penggunaan mesin
d. isi countainer dengan bahan pencuci
e. biarkan mesin bekerja sampai proses
pembilasan pertama
f. pada proses pembilasan ke 2 tambahkan sour
g. pada proses pembilasan ke 3 masukkan
pelembut
h. biarkan beberapa saat sampai mesin
melakukan spin atau final spin
(pemerasan)
i.
tunggu
sampai lamu control padam
j.
buka
pintu dan keluarkan cucian pindahkan ke mesin pemeras bila dalam mesin tersebut
tidak ada pemerasnya
k. setelah itu lanjutkan ke tahap pengeringan
3. proses pencucian kering
sifat dari cucian akan sangat di warnai
oleh bahan dasarnya. Misalnya, tidak tahan panas, suka mengkerut, tidak tahan
air, sabun, diterjen. Ada beberapa cucian yang tidak tahan air atau sabun akan
tetapi secara pereodik harus dicuci. Untuk menghindari kerusakan pada cucian
jenis ini harus dicuci dengan supplies khusus yaitu solvent yang duganakan
dalam mesin dry cleaning. Keunikan mesin ini cucian akan diproses melalui pre
washing sampai dengan pengeringan. Selanjutnya solvent yang telah digunakan
akan disuling sehingga dapat digunakan kembali. Untuk bahan-bahan tertentu
seperti karet, kancing plastik, serta ssesories dari plastik pun tidak tahan
terhadap solvent sehingga pada saat pencuciannya perlu dibungkus dengan
menggunakan alumunium foil. Adapun proses pencuciannya adalah sebagai berikut :
a. pengecekkan
adalah pengecekkan luntur
tidaknya pakaian. Caranya :
1.) siapkan solvent dimangkok
2.) selupkan ujung bawah bagian pakaian
kemudian tempel atau usapkan pada bahan putih, maka akan terlihat luntur atau
tidak
b. pemberian identitas
proses ini sama dengan pencucian biasa
c. Washing
Sebelum proses pencucian
berlangsung biasanya apabila ada noda akan dihilangkan terlebih dahulu.
Prosedur pencucian pada tahap ini adalah :
1.) cara menghilangkan noda
a.) siapkan sabun untuk cuci kering/ takanon/
dry cleaning soap, solvent, dan air dengan perbandingan takanon 40%, solvent
30%, air 30%
b.) campur dan aduk bahan di atas
c.) siapkan pakaian yang terkena noda pada
mesin spoting board
d.) bubuhi dengan campuran tersebut dengan
cara berulang-ulang sampai noda hilang.
e.) Untuk menghilangkan noda yang sponnya
melebar, yang dapat mengakibatkan di sekitar pakaian tersebut terkena noda
tinta dan noda kelunturan dengan cara :
·
Menginjak
handle vacuum dengan baik
·
Semprot
noda tersebut dengan menginjak handle steam. Hal ini dimaksudkan agar noda
tersebut tidak melebar pada pakaian disekitarnya
2.)
Tahapan-tahapan dry cleaning machine dalam
operasionalnya terdiri dari :
a.)
pencucian
b.)
extrac
c.)
pengeringan
d.)
pendinginan
e.)
finishing
prosedurnya adalah sebagai berikut :
a.) bukalah pintu mesin cuci dan silender,
masukkan cucian sesuai dengan kapasitas
b.)
atur lamanya proses pencucian dry cleaning
·
putaran pendek yaitu 3 menit
·
putaran sedang yaitu 7-8 menit
·
putaran panjang yaitu 12-15 menit
c.) atur lamanya waktu untuk memeras. Ada tiga
waktu pemerasan :
·
short
extraction 1,5 menit
·
medium
extraction 4-5 menit
·
long
extraction 6-7 menit
d.) atur lamanya waktu pengeringan. Waktu
pengeringan tergantung dari tebal tipisnya pakaian. Pada umumnya untuk setelan
pria dan wanita memakan waktu 10-15 menit
e.) setelah proses pengeringan selanjutnya
proses terakhir adalah pendinginan.
f.) Setelah cucia dikeluarkan dari mesin lakukan
penyetrikaan dan pengepakkan
4. dry cleaning machine dalam proses
penyulingan adalah suatu prses penyulingan solvent yang telah kotor di still
tank hingga menjadi uap. Lalu uap tersebut di dinginkan atau disalurkan ke
water culer sampai menjadi cair dan masukkan ke filter pemisah antara air
dengan solvent. Air tersebbut terbuang dan solvent yang telah bersih dan dingin
masuk ke tank 1 melalui pipa filter penyulingan. Proses penyulingan solvent
selama 1 sampai 3 jam. Untuk mengetahui proses penyulingan apakah sudah selesai
atau belum kita harus mengontrol dari belakang mesin dengan menekan tombol
lampu yang telah tersedia di tempat penyulingan. Untuk solvent yang terkena
lunturan dari pakaian, bersihkanlah dengan campuran hyflo pada waktu akan
disuling. Hyflo adalah bahan kimia yang digunakan untuk mecampur solvent.
5. penyetrikaan (pressing) dan pengepakan
(packing)
kedua
proses ini sering disebut sebagai proses finishing. Proses ini merupakan proses
terpenting sebab dalam keadaan inilah tamu merasa puas atau tidak terhadap
pelayanan hotel. Kebanyakan tamu hanya melihat keadaan pakaiannya, namun banyak
juga yang sangat teliti untuk memeriksa kebersihan cucian, oleh sebab itu yang
perlu diperhatikan dalam finishing adalah sebagai berikut :
a.
jas/ jaket/ coat
1.)
kerah harus tegak dan rapih
2.)
pada baian punggung harus licin dan halus
3.) kantong baju harus licin dan tidak ada
kotoran
4.) pada bagian lengan atau kapnya harus licin
tidak boleh kusut dan bergaris dan diusahakan bentuknya bulat
penyimpanannya :
1.) semua jas harus digantung pada hanger,
tidak boleh dilipat, kecuali ada permintaan khusus dari pemiliknya
2.) pada gantungan bahu harus rata tidak boleh
miring
3.) pinggiran bawah jas digantung haruslah
satu garus sejajar, tidak miring
4.) jas yang digantung tidak boleh
dikancingkan
5.) tutup keseluruhan tasnya dengan suit bag
6.) pada satu hanger harus ada satu jas dengan
celana setelannya
b.
celana./ trouser
1.) hanya satu garis lurus dan tidak terputus
dari atas ke bawah
2.) bila ada garis lipatan dari ban pinggang
di atas daerah kantong, maka lipatan tersebut harus lah bersambung lurus dengan
garis celana
3.) bibir kantong haruslah bertemu sejajar
tidak ada yang yang melengkung
4.) ujung kaki celana haruslah rata sejajar
tidak ada yang melengkung
penyimpanannya :
1.) semua celana haruslah digantung dengan
menggunakan trouserquard, terkecuali atas permintaan tamu. Setelah digantung di
tutup dengan suit bag
2.) tidak dibenarkan lebih dari dua celana
digantung pada gantungan yang sama, bila ada gantungan dua bersamaan haruslah
dengan intruksi khusus
3.) menggantungkan celana pada gantungan, kaki
celana haruslah sejajar lurus kebawah, dan letaknya haruslah seimbang hingga
tidak tergelincir ke bawah
c.
pakaian
wanita/ silks/ dress
hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyetrikaan pakaian wanita adalah
1.)
daerah kancing harus licin
2.) collar harus licin, rata dan tidak
mengkerut
3.) bagian lengan harus licin dan tidak ada
kerutan dan berbentuk sesuai dengan modelnya
4.) semua kelebihan jahitan haruslah rata
sejajar menurut belahannya masing-masing
5.) tidak ada pelembungan pada bagian bawah
pinggang
6.) seluruh lapisan harus rata lurus dan licin
penyimpanannya :
1.) semua dress harus digantung, tidak boleh
menyentuh lantai dan tidak tertekan oleh pakaian-pakaian lain pada rel
gantungan.
2.) Pada gantungan terlebih dahulu harus
diberi hanger shield dan tissue paper untuk menjaga body dress pada bagian
dada. Tutup dengan plastik
dress bag. Bila ada ban pinggang gantungkan pula pada hanger dengan jepit dasi
3.) Hanya satu dress dalam satu hanger
d.
kemeja/ shirt
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyetrikaannya adalah :
1.)
seluruh permukaan kemeja harus licin, rata dan tidak
ada kerutan, terlebih bagian collar dada dan cuff yang terlihat orang.
2.) Bagian leher, lengan harus rata, licin dan
tidak mengkerut
3.) Pergelangan tangan dan bagian bahu harus
licin
4.) Kemeja yang sudah di setrika tidak boleh
di kancingkan
Penyimpanannya :
1.) untuk yang digantung harus menggunakan
hanger shield dan tutup dengan plastik suit bag
2.) untuk yang dilipat menggunakan collar band
untuk menahan lipatannya dan harus menggunakan collar board untuk menjaga
collarnya dari tindahan dan perubahan letaknya. Setelah itu harus dimasukkan
kedalam plastik shirt bag, dan selanjutnya dibungkus denggan menggunakan shirt
shell (karton) sebaggai penahan kertas pembungkus.
e. Pakaian dalam wanita/ underwears
Pakaian-pakaian dalam pria
berupa under-short, tersebut dari bahan-bahan rajutan katun, walaupun terdapaat
juga yang terbuat dari kain biasa. Sedangkan pakaian dalam wanita termasuk
painties, bra, kemeja dalam wanita, terbuat dari bahan halus seperti sutra,
nyilon, dan katun halus, juga terbuat bahan rajutan
Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1.) pakaian dalam wanita dan pria yang terbuat
dari bahan rajutan cukuplah dicuci dan dikeringkan, baru dilipat dan dibungkkus
2.) pakaian dalam wanita dan pria yang terbuat
dari bahan biasa, harus disetrika lalu dibungkus
3.) pakaian dalam wanita yang terbuat dari
bahan halus seperti sutra dan katun halus, harus di licinkan menggunakan steam
press
f. Sapu tangan/ handkerchiefs
Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1.) keadaan bentuknya harus tetap persegi dan
simetris
2.) melipatnya tidak boleh menggunakan tekanan
mesin yang meninggalkan garis, tapi cukup dilipat tanpa tekanan
Latihan 4
cobalah kerjakan latihan di bawah ini
1. mengapa dalam peraturan pelayanan di
laundry perlu diperhatikan urutan proses kerja laundry?
2. jelaskan tahapan-tahapan dalam proses
pencucian manual
3. tahapan ketiga dalam proses pencucian
secara makinal adalah washing. Coba jelaskan kegiatan apakah yang terjadi pada
proses ini?
4. mengapa solvent setelah digunakan perlu
dilakukan penyulingan?
5. jelaskan secara singkat tahapan-tahapa
dalam proses dry cleaning
6. persyaratan apakah yang perlu diperhatikan
pada saat menyetrika jas?
7. bagaimana mengepak untuk penyimpanan
kemeja?
Rangkuman
Penempatan peralatan yang rapi, teratur dan sesuia
dengan proses kerja laundry, akan berpengaruh positif pada proses kerja. Proses pencucian manual dapat dilakukan
secara sepenuhnya oleh tenaga manusia. Sedangkan makinal dilakukan oleh manusia
dan mesin. Proses pencucian di lakukan dalam berbagai tahapan. Sedangkan penggunaan mesin harus disesuaikan
dengan petunjuk yang ada. Dalam tahap finishing yang perlu diperhatikan adalah
objek yang dikerjakan harus licin, halus dan rapi. Untuk pakaian yang digantung
ditutup dengan plastik suit bag.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar