Mengidentifikasikan peralatan
1.
Oven
gas/listrik
Oven ini beroperasi secara sederhana dengan memanaskan
udara dalam ruang tertutup, sumber panas dapat berupa listrik atau gas. Loyang
ditempatkan langsung di dasar oven, bukan di rak kawat. Temperatur disesuaikan
dengan setiap unit yang berbeda. Panaskan dulu oven seperlunya. Untuk
menghindari hilangnya energi dan gangguan pada saat memasak, jangan membuka
pintu oven jika tidak diperlukan.
2.
Pemanggang (Griller)
Alat ini digunakan untuk proses memasak yang sama
seperti broiler, kecuali sumber panas
berada di bawah makanan dan bukannya di atas.
Terdapat banyak model pemanggang yang digunakan, perbedaan pada
pengoperasiannya adalah sumber panas yang digunakan seperti gas, listrik atau
batubara.
3.
Penggorengan (Deep fryer)
Alat ini hanya mempunyai satu kegunaan – untuk memasak
makanan dalam minyak panas. Jenis-jenis penggorengan (deep fryer):
·
Penggorengan standar, sumber panas
berupa listrik atau gas dan mempunyai kontrol termostat yang dapat mempertahankan
minyak tetap berada pada temperatur yang diinginkan.
·
Penggorengan otomatis mengangkat
makanan dari minyak secara otomatis setelah selesai.
·
Penggorengan bertekanan adalah
penggorengan yang meiliki tutup sehingga maknan yang digoreng tetap berada pada
tekanan yang diinginkan. Makanan akan lebih cepat matang, bahkan pada
temperatur minyak yang rendah sekalipun.
4. Salamader
Alat ini merupakan broiler kecil yang digunakan terutama
untuk membuat permukaan makanan tampak coklat atau mengkilap, biasanya ditaruh
di atas.
5. Pengolah makanan (Food processor)
Secara umum serupa dengan pemotong
makanan berkecepatan tinggi, yang digunakan untuk memotong dan mencampur
makanan dalam jumlah besar dengan sangat cepat, dapat juga digunakan untuk
melumatkan sup, daging mentah dan ikan untuk dijadikan pate.
6. Penghalus (Blender)
Merupakan peralatan dapur yang
sangat berguna, dan menghemat tenaga yang menggunakan penggerak berkecepatan
tinggi untuk menggerakkan pisau stainless
steel untuk memotong, menghaluskan atau melumatkan makanan secara efisien
dan sangat cepat.
7.
Mixer
Vertical mixer merupakan alat yang
sangat penting dan berguna untuk berbagi pekerjaan mencampur dan memproses
makann, baik di took roti dan di dapur.
8. Pengiris
Mesin pengiris adalah mesin yang
sangat berharga karena dapat mengiris makanan lebih baik dari pada menggunakan
tangan. Juga sangat baik untuk pengontrolan porsi dan mengurangi pemborosan.
Metode
pengolahan makanan
Ada 3 metode
pengolahan makanan:
1.
Metode Moist-heat
Ialah metode
dimana panas dihantarkan menuju bahan makanan melalui air (termasuk kaldu,
saus, dll) atau dengan uap.
2.
Metode Dry-heat
Metode dimana
panas dihantarkan tanpa kelembaban, yaitu melalui udara panas, logam panas,
atau dengan radiasi.
3.
Memasak dengan
minyak atau lemak
Metode dimana
panas dihantarkan pada bahan makanan melalui minyak atau lemak.
Metode moist-heat
Metode moist-heat, termasuk:
·
merebus
·
poaching
·
menyungkup (braising)
·
stewing
·
mengukus.
Merebus
Artinya memasak makanan dalam air
atau cairan yang dibumbui yang mendidih pada suhu 100°C di atas permukaan laut,
berapapun tingginya panas yang dihasilkan, temperatur cairan tidak akan
melebihi yang ditentukan.
Dalam air dingin dan tertutup.
|
Membiarkan makanan menyerap air
dan matang dengan rata dan untuk mencegah pengerasan pada tekstur permukaan.
|
Rebus: Kentang, sayur-sayuran dan
tulang kering.
|
Dalam air dingin tanpa tutup.
|
Memasak pada temperatur dibawah
mendidih akan mencegah timbulnya uap
|
Jangan merebus: kaldu bening,
(stack & broth), dan meat jellies.
|
Dalam air mendidih tanpa penutup.
|
Makanan masak lebih cepat dan
lebih banyak vitamin, mineral, dan warna yang dapat dipertahankan.
|
Rebus: sayur-sayuran.
|
Dalam air yang mendidih dengan cepat
tanpa tutup.
|
Kanji di luar pasta membentuk
gelatin dan menjaga agar tidak saling menempel.
|
Rebus dengan cepat: pasta dan
beras.
|
Dalam air mendidih tanpa tutup
|
Untuk mengontrol pendidihan air,
biarkan gelembung menutupi pori-pori. Kurangi suhu dan aduk perlahan.
|
Rebus pada awal saja: daging dan
unggas
|
Poaching
Adalah memasak menggunakan cairan, biasanya dalam
jumlah kecil, panas namun tidak mendidih, suhu berkisar 70° - 80° C. Poaching digunakan untuk memasak makanan
yang ulet seperti ikan dan telur tanpa kulit.
Dalam kaldu tanpa tutup.
|
Suhu:
70° C – 80° C
|
Ikan yang dibungkus dengan aluminium
foil.
|
Dalam air tanpa tutup.
|
Suhu:
70° C – 80° C
|
Dumpling dan aneka
daging.
|
Dalam tong air mengalir tanpa diaduk.
|
Suhu:
65° C – 80° C
|
Dalam beaker dan di mould: puding, timbales,
royal.
|
Dalam tong air dengan diaduk.
|
Suhu:
65° C – 80° C
|
Krim, saus.
|
Menyungkup (Braising)
Menyungkup atau ‘to braise’ berarti memasak dalam wadah tertutup dengan sedikit
cairan, biasanya setelah bahan makanan dibuat kecoklatan terlebih dahulu. Dalam
hampir semua masakan, cairan disajikan bersamaan dengan masakan sebagai saus.
·
braised meat biasanya dibuat berwarna coklat
terlebih dahulu, misalnya digoreng dengan sedikit minyak
·
braising juga berkenaan dengan memasak aneka
sayuran seperti kol atau kubis, pada suhu rendah dengan sedikit air, tanpa
harus mencoklatkan dulu dengan minyak, atau hanya dengan sautéing ringan saja.
·
makanan yang akan di-sungkup biasanya tidak seluruhnya
ditutup cairan. Bagian paling atas dari produk dimatangkan dengan uap panas
yang dipantulkan dari tutup.
·
braising boleh dikerjakan pada tungku atau
oven. Oven-braising memiliki tiga
keuntungan:
a)
Pemasakan merata. Panas mengenai loyang/wadah kesemua
sisi, tidak hanya bagian bawah
b)
Tidak memerlukan perhatian yang terus menerus. Makanan
dimasak pada suhu rendah dan tetap, tanpa harus selalu dicek
c)
Ruangan tungku/kompor bebas untuk maksud lain.
Stewing
Saute/menumis makanan dengan sedikit
minyak dan menambahkan sedikit air. Tutup makanan dan masak dengan panas yang
sangat rendah. Sangat perlu untuk mengecek bahan-bahan yang dimasak, jika
terlalu banyak air – kurangi, jika tidak cukup tambahkan dengan kaldu atau air.
Cairan biasanya disajikan bersama makanan sebagai saus.
Penggunaan:
Untuk ikan,
daging berukuran kecil, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Catatan:
Beberapa
makanan telah mengandung cukup air dan tidak perlu menambah lagi air untuk
proses perebusan (stewing).
Mengukus
“Mengukus”, berarti memasak menggunakan uap air panas secara langsung:
a.
Biasanya menggunakan pemasak uap spesial yang didesain
untuk menerima panci berukuran standar. Dapat juga dikerjakan pada rak di atas
air mendidih
b.
Memasak dengan uap air mengacu pada memasak makanan
yang dikemas atau dalam panci tertutup, dengan demikian dimasak dalam uap air
panas yang terbentuk oleh kelembabannya sendiri.
c.
Uap air panas dalam keadaan normal adalah 100° C, sama
seperti air mendidih. Bagaimana pun, uap membawa lebih banyak dibanding air
mendidih dan masak dengan sangat cepat. Waktu pemasakan harus dikontrol untuk
menghindari “kematangan”
d.
Uap air panas digunakan terutama untuk sayuran. Selain
memasak dengan cepat, uap juga meminimalkan terjadinya kehilangan nilai gizi
yang biasanya terjadi bila sayuran dimasak dengan cara “direbus/boiling”.
Metode dry-heat
Metode dry-heat termasuk:
·
memanggang
·
membakar
·
broiling.
Memanggang dan membakar
“Memanggang
& membakar” mempunyai arti memasak makanan dengan panas, udara panas,
biasanya dalam oven. Memasak dalam api terbuka dapat juga dapat dikategorikan
memanggang (misalnya kambing guling).
·
memanggang biasanya untuk daging dan unggas
·
membakar biasanya berkenaan dengan roti, pastries, sayuran dan ikan. Membakar
lebih umum dari pada memanggang.
Masakan yang
tidak ditutup/dibungkus biasanya lebih mengena jika di-bakar.
Daging biasanya
dibakar di atas rak.
Ketika membakar
dalam oven konvensional, juru masak sebaiknya membiarkan temperatur yang tidak
rata dengan sekali-sekali mengubah posisi produk.
“Mem-Barbeque” berarti memasak dengan
menggunakan panas kayu bakar (arang) atau batu bara. Dengan kata lain, barbequing adalah semacam membakar atau
termasuk grilling secara tradisional
yang memerlukan kayu bakar.
Broiling
“To broil” berarti memasak dengan
penetrasi panas dari atas. Istilah broilling,
grilling, dan gridling terkadang
membingungkan; broiling dikerjakan
dalam sebuah broiler, grilling di atas sebuah grill, gridling di atas griddle.
a.
Brolling adalah metode memasak dengan panas
tinggi yang cepat, biasanya hanya untuk daging yang empuk, unggas dan ikan
serta beberapa jenis sayuran.
b.
Beberapa aturan dalam broiling:
·
suhu memasak diatur oleh gerakan rak mendekat dan
menjauh sumber panas
·
gunakan panas rendah untuk yang lebih besar, atau
bahan yang lebih tebal dan bahan yang dimasak matang (well done). gunakan panas yang lebih tinggi untuk bahan yang lebih
tipis dan dimasak setengah atau seperempat matang
·
sebelum digunakan, broiller
dipanaskan lebih dulu (preheat)
·
makanan sebaiknya dicelup dalam minyak untuk mencegah
lengket dan kurang kering.
Makanan hanya
dibalik sekali di kedua sisinya untuk menghindari penanganan yang tidak perlu.
Memasak dengan
minyak atau lemak
Memasak dengan menggunakan minyak atau lemak dalam oven
yang panas, termasuk:
·
deep-frying
·
shallow-frying
Deep – frying
“Deep frying”
berarti memasak makanan dengan mencelupkannya kedalam minyak panas. Kualitas
produk yang digoreng dengan minyak banyak ini dapat dilihat dari:
·
serapan minyak yang minimum
·
sedikitnya kelembaban yang hilang
·
warna keemasan yang menarik
·
permukaan renyah.
Kebanyakan makanan direndam dalam adonan (butter)
terlebih dahulu sebelum di goreng.
Petunjuk untuk deep – frying:
a.
Goreng pada suhu yang sesuai
b.
Jangan muati penggorengan terlalu banyak
c.
Gunakan minyak yang berkualitas baik
d.
Ganti 15% hingga 20% minyak dengan yang baru setelah
sehari dipergunakan
e.
Hindarkan menggoreng makanan yang beraroma khas yang
kuat dengan minyak yang sama, jika memungkinkan
f.
Goreng pada saat waktu penyajian sudah dekat
g.
Lindungi minyak dari musuh-musuhnya: panas, oksigen,
air, garam, rempah makanan, detergen.
Shallow frying
Memasak dalam jumlah minyak sedang
dalam sebuah penggorengan dengan panas/api sedang.
Metode ini digunakan untuk makanan
berukuran besar, seperti paha kambing dan potongan-potongan ayam. Makanan tidak
perlu ditiriskan untuk meyakinkan matang atau tidaknya seperti halnya yang
biasanya dilakukan ketika sautéing.
Biasanya dilakukan dengan panas
lebih rendah dibandingkan sautéing,
karena lebih besarnya potongan bahan yang dimasak.
Jumlah minyak tergantung dari
makanan yang dimasak.
Sebagian besar makanan harus
dibalik, setidaknya satu kali dalam setiap pemasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar