Hidup ini indah apa bila bisa bersyukur dan memaknainya dengan positif...

Senin, 13 Mei 2013

Mengenal Industri Pariwisata



Berbicara tentang pengertian pariwisata maka akan dijumpai beberapa istilah yang berhubungan dengan kata ”pariwisata” tersebut, antara lain: pariwisata,wisatawan,  tourisme, kepariwisataan, objek wisata, dan sebagainya. Kata wisata berasal dari Jawa Kuno yang kini telah memperkaya khazanah perbendaharaan bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”wisata” merupakan kata kerja yang berarti: (a) bepergian bersama-sama, (b) piknik. Pari berarti: segala, semua, maka pariwisata dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan ”bepergian bersama-sama”. Wisatawan berarti orang yang melakukan wisata, atau orang yang bepergian. Tourisme berasal dari kata Inggris ”tourism” yang digunakan sebagai padanan kata ”pariwisata”. Objek wisata menyangkut tempat, lokasi, atau segala sesuatu yang menjadi daya tarik untuk dikunjungi,
dipelajari atau dilihat oleh wisatawan. Dalam dunia pariwisata, wisata adalah bepergian selama paling sedikit 24 jam sebagaimana ditetapkan oleh Komisi Tehnik the International Union of OfficialTravel Organization (IUOTO) melalui the Pasific Area Travel Association (PATA). Untuk memperoleh kerangka acuan yang sama maka sebaiknya digunakan pengertian yang telah diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan. Di sini dikutip beberapa pengertian istilah yang berkaitan dengan kepariwisataan.
a.    Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
b.    Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
c.    Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait bidang tersebut.
d.    Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
e.    Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
f.     Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
g.    Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.


I.        Unsur-Unsur Industri Pariwisata
Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat dari masa ke masa. Terbukti dari semakin banyaknya orang melakukan kegiatan wisata dan juga jumlah uang yang dibelanjakan untuk kegiatan tersebut. Hal ini sangat dimungkinkan karena adanya sebagai berikut :
a.    Semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia, demikian juga meningkatnya jumlah penduduk dunia yang mampu melakukan perjalanan dan berwisata ke daerah lain.
b.    Keputusan untuk cuti bersama pada setiap libur hari raya atau libur lainnya juga ikut mendukung kegiatan berwisata dari daerah yang satu ke daerah yang lainnya bahkan bila memungkinkan ke negara lain.
c.    Semakin bertambahnya uang atau dana yang dapat digunakan untuk dapat membiayai kegiatan wisata.
d.    Semakin tersedianya waktu yang luang dan kesempatan yang dapat digunakan untuk berwisata.
e.    Semakin mudah cara melakukan perjalanan, lebih cepat dan lebih menyenangkan.
f.     Kecenderungan biaya hidup lebih tinggi di negara tertentu, juga mendorong orang untuk melalukan wisata ke negara lain yang biaya hidupnya lebih rendah.

Unsur-unsur yang terlibat di dalam industri pariwisata adalah meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.    Akomodasi
Adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara, dapat berupa hotel, losmen, guest house, pondok, cottage inn, perkemahan, caravan, bag packer, dan sebagainya. Saat ini telah berkembang lebih jauh ke arah tuntutan pemenuhan kebutuhan manusia lainnya seperti makan, minum, rekreasi, olahraga, konvensi, pertemuan-pertemuan profesi dan asosiasi perjamuan-perjamuan pernikahan, dan lainnya. Oleh karena itu dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman juga dapat mempengaruhi jenis, macam dan banyaknya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dan harus disediakan oleh pengusaha pada bidang akomodasi.
b.    Jasa Boga dan Restoran
Adalah industri yang bergerak dalam bidang penyediaan makanan dan minuman, yang dikelola secara komersial. Jenis usaha ini dapat dibedakan dalam manajemennya, yaitu cara pengelolaannya, apakah dikelola secara  mandiri maupun terkait dengan usaha lain. Industri yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman ini merupakan industri yang paling menjanjikan karena seperti dikatakan banyak orang dalam berwisata, orang boleh menahan diri untuk tidak membeli pakaian atau jenis sandang lainnya tetapi tidak ada wisatawan yang dapat menahan untuk mencicipi makanan dan minuman. Disamping itu pula industri makanan dan minuman ini juga banyak dikonsumsi atau dibeli untuk kenangan sebagai oleh-oleh dan buah tangan menandakan telah melakukan wisata.
c.    Transportasi dan Jasa Angkutan
Adalah bidang usaha jasa yang bergerak dalam bidang angkutan. Transportasi dapat dilakukan melalui darat, laut, dan udara. Pengelolaan dapat dilakukan oleh swasta maupun BUMN. Jasa angkutan dan transportasi ini juga sangat mempengaruhi industri pariwisata. Terjadinya kemudahan jasa transportasi terutama udara, yang memberikan harga yang cukup terjangkau bagi seluruh kalangan membuat meningkatnya kegiatan berwisata dari satu tempat ke tempat atau daerah lainnya.
d.    Tempat Penukaran Uang (Money Changer)
Tempat penukaran mata uang asing (money changer) kini telah berkembang dengan pesat. Penukaran uang tidak hanya dilakukan di bank, melainkan juga pada perusahaan-perusahaan money changer yang tersebar di tempat-tempat strategis, terutama di kota-kota besar.
e.    Atraksi Wisata
Atraksi wisata dapat berupa pertunjukan tari, musik, upacara adat dan lain-lain sesuai dengan budaya setempat. Pertunjukan ini dapat dilaksanakan secara tradisional maupun modern. Melalui atraksi wisata ini dapat dilakukan salah satunya mengangkat keunggulan lokal setempat.
f.     Cinderamata
Adalah oleh-oleh atau kenang-kenangan yang dapat dibawa oleh wisatawan pada saat kembali ke tempat asalnya. Cindera mata ini biasanya berupa benda-benda kerajinan tangan yang dibentuk sedemikian rupa sehingga memberikan suatu keindahan seni dan sifatnya khas untuk tiap daerah.
g.    Biro Perjalanan
Adalah suatu badan usaha di mana operasionalnya meliputi pelayanan semua proses perjalanan dari seseorang sejak berangkat hingga kembali, sehingga mereka merasa nyaman selama perjalanan.

II.        Manfaat dan Dampak Negatif Industri Pariwisata
Banyak sekali manfaat yang dapat diberikan oleh pengembangan sector industri pariwisata. Menurut buku Pegangan Penatar dan Penyuluh Kepariwisataan Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, sedikitnya manfaat dan dampak negatif yang ditimbulkan tersebut dapat ditinjau dari empat aspek: (a) aspek ekonomi, (b) aspek sosial-budaya, (c) aspek berbangsa dan bernegara, dan (d) aspek lingkungan. Tabel 1.2 memberikan ringkasan manfaat dari keempat aspek tersebut. Di samping manfaat yang diberikan dari perkembangan dan pertumbuhan industri pariwisata, juga perlu diantisipasi dampak-dampak negatif yang mungkin ditimbulkan bila perlu mengurangi atau bahkan dapat menghilangkannya.
Gambar

III.        Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata
Indonesia memiliki potensi untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Hal ini mengingat Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:
a.    keragaman dan keindahan alam;
b.    keragaman suku dan adat istiadat;
c.    keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan sebagainya.
Sebagaimana dinyatakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata,mIndonesia memiliki sumber daya yang dapat dijadikan modal dasar pembangunan sektor pariwisata, yang terdiri dari sebagai berikut.
a)    Luas Wilayah dan Letak Strategis
Negeri ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan terletak di lokasi yang strategis di garis khatulistiwa dengan jumlah pulau sekitar 17.408 pulau. Di mana sekitar 60 % dari seluruh wilayah terdiri dari air dan selebihnya berupa daratan. Bila dibandingkan luas wilayah Indonesia hampir sama dengan luas seluruh benua Eropa atau luas Amerika Utara. Panjang rentang dari ujung barat sampai ujung timur mencapai 5.100 km dan panjang dari utara ke selatan sekitar 1.888 km. Letak geografis Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia serta lautan Pasifik dan Samudera Hindia, yang beriklim tropis basah dengan penyinaran matahari sepanjang tahun.
b)    Sumber Daya Alam
Wilayah Indonesia dengan iklim tropisnya sepanjang tahun memiliki potensi kekayaan alam dan laut yang belum sepenuhnya dieksploitasi untuk kesejahteraan rakyat. Kekayaan, keragaman dan keindahan alam baik di dasar lautan maupun di darat dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara.
c)    Penduduk yang Besar dan Budaya yang Beragam
Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia selain China, India dan Amerika Serikat. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam, seni budaya, sejarah dan dialek yang berbeda dapat menjadi modal besar bagi pengembangan kepariwisataan.
d)    Stabilitas Keamanan
Keamanan dan toleransi merupakan syarat mutlak bagi tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata. Bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal karena memiliki budaya tinggi, luhur, ramah, santun, beradab, dan sangat toleran antar sesama, disadari atau tidak mulai berubah menjadi bangsa yang mudah tersinggung, dan emosional. Munculnya kasus bom Bali dan kasus yang sama di beberapa wilayah di Indonesia secara langsung dan seketika telah mengakibatkan industri pariwisata kita jatuh terpuruk. Negara kita mulai dicap sebagai negara teroris dan seakan telah kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu marilah kita membangun kembali citra negeri ini, mengembalikan kepercayaan dunia bahwa negeri ini memang negeri yang beradab, berbudaya, santun dan toleran kepada semua umat manusia.
e)    Pencitraan Nasional
Pada era tahun 1980 sampai dengan 1990 an dunia pariwisata kita sangat diminati oleh Wisatawan International (Wisatawan Mancanegara). Terbukti dengan banyaknya devisa yang disumbangkan oleh para wisatawan asing tersebut bagi pendapatan nasional negara kita umumnya dan khususnya bagi daerah tujuan utama wisatawan asing di Indonesia, seperti Bali, Yogyakarta, Tanah Toraja dan Danau Toba dan lainnya. Akan tetapi, pada beberapa tahun terakhir ini grafik kunjungan wisman ke Indonesia secara umum jumlahnya sangat menurun drastis disebabkan oleh beberapa citra buruk atau negative misalnya:
1)    Bom Bali 1 dan 2;
2)    Tsunami di Wilayah Sumatera dan Jawa Barat;
3)    Gempa Bumi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah;
4)    Virus Flu Burung; serta
5)    Larangan terbang bagi pesawat asal dan milik perusahaan di Indonesia ke Eropa dan Amerika karena alasan minimnya keselamatan penerbangan indonesia, dll.

Untuk itu pencitraan nasional harus terus menerus dilakukan oleh semua pihak sehingga kunjungan wisman akan segera bangkit lagi yang menjadikan Indonesia sebagai main destination mereka, dan untuk hal ini salah satu cara yang dilakukan oleh Pemerintah adalah memberikan izin Visa on Arrival (VOA) sesuai dengan peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No: M.02IZ.01.10. Tahun 2007 bagi warga masyarakat yang berasal dari berbagai negara di bawah ini.

Warga Negara Asing yang memperoleh Fasilitas Visa on Arrival: gambar
Tarif Visa on Arrival untuk per wisman adalah:
1)    7 (tujuh) hari per orang US$ 10
2)    30 (tigapuluh) hari perorang US$25
Sumber: Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor: M.02-IZ.01.10 Tahun 2007 tentang Perubahan Kedelapan Atas Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi manusia Nomor: M-04.IZ.01.10 Tahun 2003 tentang Visa Kunjungan Saat Kedatangan dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor A.KU. 01.10-36 Tanggal 1 Maret 2007, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2005 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Hukum dan Hak Asasi manusia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2005 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Adapun pemberian Visa on Arrival tersebut di atas berlaku bagi kedatangan wisman melalui beberapa bandara (airport) dan pelabuhan laut (seaport


f)     Komitmen Politik dari Pemerintah
Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk mempersatukan bangsadan menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi rakyat akan berpengaruh langsung dan dapat menjadi modal dasar bagi pengembangan industri pariwisata.
g)    Keberhasilan Pembangunan
Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak positif dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata di Indonesia. Prasarana dan sarana yang semakin baik ,telah memberikan kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan Indonesia. Keberhasilan ini dapat dilihat dari indicator indikator sebagai berikut.
a.    Semakin meningkatnya seni dan budaya bangsa.
b.    Semakin meningkatnya sadar wisata dan pertisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata.
c.    Semakin dikenalnya objek dan daya tarik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara.
d.    Semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan.

IV.        Sapta Pesona
Sapta pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah tertentu di Negara Indonesia ini. Kita harus menciptakan suasana indah mempesona khususnya tempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan agar mereka betah tinggal lebih lama, karena merasa puas atas kunjungannya sehingga dapat memberikan kenangan indah dalam hidupnya. Sebagai pencetus Sapta Pesona adalah Soesilo Sudarman sebagai Menteri Parpostel pada era orde baru. Saat ini Sapta Pesona masih dipergunakan sebagai buku pedoman ”Sadar Wisata dan Sapta Pesona” oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (2003).

a)    Aman
Wisatawan akan senang berkunjung ke suatu tempat apabila merasa aman tenteram tidak takut, terlindung dan bebas dari hal-hal seperti tindak kejahatan dan kekerasan, ancaman bahaya penyakit menular dan berbahaya, kecelakaan yang disebabkan karena fasilitas yang urang baik serta gangguan dari oleh masyarakat. Jadi aman berarti menjamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk barang milik wisatawan.
b)    Tertib
Kondisi yang tertib merupakan sesuatu yang sangat didambakan olehsetiap orang termasuk wisatawan. Kondisi tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan lancar serta menunjukan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat.
c)    Bersih
Bersih merupakan suatu keadaan/ kondisi lingkungan yang menampilkan suasana bebas dari kotoran, sampah dan limbah, penyakit dan pencemaran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada ditempat-tempat yang bersih dan sehat: penggunaan alat dan perlengkapan yang bersih, rapi dan sehat.
d)    Indah
Keadaan atau suasana yang menampilkan lingkungan yang menarik dansedap dipandang mata itulah yang disebut indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi, baik dari segi letak, warna, bentuk gaya ataupun gerak yang serasi dan selaras, sehingga memberi kesan enak dan cantik untuk dilihat.
e)    Ramah
Ramah merupakan sikap perilaku seseorang yang menunjukan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati. Sedangkan keramahan dapat diartikan sikap positif seseorang yang memilki etika moral dan berpendidikan.Contohnya bertutur kata yang sopan dengan mimik wajah yang menyenangkan
f)     Kenangan
Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berpariwisata di Indonesia adalah yang indah dan menyenangkan. Sapta Pesona ini dapat tercipta dengan antara lain dengan terciptanya akomodasi yang nyaman baik dan sehat, atraksi seni budaya yang khas dan mempesona, makanan dan minuman khas daerah yang lezat dengan penyajian dan penampilan yang menarik, cinderamata yang khas daerah dan bermutu tinggi, mudah dibawa, harga terjangkau dan mempunyai arti tersendiri akan tempat yang dikunjungi tersebut. Memasyarakatkan dan membudayakan Sapta Pesona dalam kehidupan sehari-hari mempunyai tujuan yang jauh lebih luas, yaitu untuk meningkatkan disiplin nasional dan jati diri bangsa yang juga akan meningkatkan citra baik bangsa dan negara.

Sabtu, 04 Mei 2013

Membersihkan Lokasi Area dan Peralatan



Pedoman menggunakan peralatan
1.             Semua mesin dan peralatan harus dipelihara dalam suatu permintaan pemeliharaan (working order), agar pekerja dapat menggunakannya secara aman dan efektif.
2.             Tidak aman dan rusak harus segera dilaporkan kepada penyelia atau bagian pemeliharaan.
3.             Pegawai harus dilatih dalam penggunaan peralatan dan peralatan mesin.
4.             Pegawai juga boleh minta untuk mengenakan pelindung mata (goggles) atau sarung tangan karet (hand gloves).
5.             Jangan pernah meninggalkan peralatan dan mesin bila tidak digunakan, semua alat dan mesin harus dalam keadaan mati dan simpan ditempatnya.
6.             Jangan pernah menggunakan satu peralatan atau mesin yang tidak dapat dioperasikan dengan baik.
7.             Pegawai tidak diperbolehkan mengoperasikan peralatan elektrik bila ada air, tangan basah atau kain basah.
8.             Jangan mengoperasikan peralatan elektrik dekat benda cair yang mudah terbakar, bahan kimia dan uap air.
9.             Bila peralatan ada percikan api, asap atau uap air segera matikan.
10.         Kabel dan stiker peralatan mesin harus diperiksa secara periodik, peralatan yang tidak ada strum atau kabelnya terkelupas jangan digunakan. 
11.         Peralatan harus dicabut kabelnya secara perlahan.
12.         Ketika menggunakan peralatan listrik, kabel harus dijauhkan dari daerah yang ramai.
13.         Dalam beberapa situasi, simpan kabel pada dinding dan berikan tanda hati-hati pada daerah kerja, rekatkan kabel pada lantai dan berikan tanda hati-hati pada perekatnya.

Alat – alat pembersih
1.                          Alat pengepel basah
2.                          Alat penyapu kering
3.                          Sikat yang bertangkai panjang.
4.                          Sikat tangan.
5.                          Sikat baja.
6.                          Pengikis air.
7.                          Sikat WC.
8.                          Alat penyapu basah.
9.                          Pembersih debu bertangkai panjang.
10.                     Kemoceng.
11.                     Peralatan mencuci, membilas dan mengeringkan.
12.                     Lap debu.
13.                     Lap lantai.
14.                     Spon karet dan lap untuk bagian yang kotor berat.
15.                     Ember.
16.                     Alat pembersih kaca.
17.                     Kotak alat-alat pembersih.
18.                     Semprotan.
19.                     Gayung.
20.                     Keranjang sampah.

Pakaian pelindung
1.                       Sepatu tertutup.
2.                       Helm.
3.                       Jas.
4.                       Masker.
5.                       Kaca mata debu.
6.                       Sarung tangan karet.
Pemilihan dan penggunaan alat – alat pembersih

No
Alat-alat
Kegunaan
1
Kotak perlengkapan pembersih
·                Untuk menyimpan perlengkapan pembersih
·                Untuk menyimpan bahan-bahan pembersih
2
Sapu basah
·                Untuk membersihkan tanah basah
·                Untuk membersihkan sampah-sampah kecil permukaan lantai
3
Sapu kering
·                Untuk membersihkan lantai dari debu dan basah
4
Kemoceng
·                Untuk membersihkan furniture dari debu
5
Alat pembersih kaca
·                Untuk membersihkan permukaan dari air
·                Untuk membersihkan kaca dari debu
·                Untuk membuat permukaan kering dan bersih
6
Semprotan
·                Untuk membersihkan permukaan furniture dari debu yang melekat
7
Sikat tangan
·                Untuk menggosok kotoran di lantai dan tembok
·                Untuk menghilangkan tanah kering atau basah
8
Pembersih debu bertangkai panjang
·                Untuk membersihkan debu di langit-langit atau permukaan yang tinggi
9
Sikat yang bertangkai panjang
·                Untuk menghilangkan tanah kering dan basah
·                Untuk menyikat lantai

10
Ember
·                Untuk menyimpan air dan larutan bahan pembersih
11
Spon karet
·                Untuk membersihkan permukaan yang basah
12    
Sikat baja
·                Untuk membersihkan kotoran dipermukaan keras
13
Sikat toilet
·                Untuk membersihkan bagian dalam WC
14
Kereta roda
·                Untuk menyimpan perlengkapan dan linen housekeeping yang digunakan sehari-hari
15
Keranjang sampah
·                Tempat buang sampah
16
Ember (bucket)
·                Untuk menyimpan air dan larutan bahan pembersih
17
Water scraper
·                Untuk menghilangkan air dari permukaan lantai
18
Pel basah
·                Untuk membersih kotoran yang melekat atau air dipermukaan lantai
19    
Sarung tangan
·                Untuk melindungi tangan dari bahaya bahan kimia
20
Pengki
·                Untuk mengumpulkan debu dan sampah.

Memeriksa peralatan

A.           Memeriksa bahwa peralatan bersih dan disimpan dengan baik:
·                      sebelum dan sesudah digunakan semua peralatan harus bebas dari debu dan bersih.
·                      pastikan kabel bersih dan disimpan dengan benar
·                      peralatan dan mesin-mesin jangan sampai tidak terawat
·                      bila tidak digunakan semua peralatan harus dalam keadaan mati dan disimpan ditempat yang tepat
·                      periksa bahwa metode penyimpanan tepat untuk setiap tipe peralatan.

B.           Memeriksa bahwa peralatan dalam keadaan aman untuk digunakan:
·                      dalam pengecekan peralatan elektrik harus ada perhatian ekstra
·                      jangan mengoperasikan peralatan elektrik, jika tidak dalam kondisi yang aman
·                      pastikan semua bagian dari mesin dalam keadaan baik termasuk stiker dan kabel
·                      gunakan petunjuk dari pabrik untuk penggunaan peralatan secara aman
·                      mengecek peralatan sebelum dan sesudah digunakan
·                      jangan sampai menggunakan peralatan mesin yang tidak dioperasikan secara benar
·                      laporkan setiap kegagalan pemakaian atau kerusakan peralatan.

Jenis bahan pembersih
1.                             Air
2.                             Pembersih kamar mandi
3.                             Penggosok
4.                             Bahan pembersih serbaguna
5.                             Asam
6.                             Alkalis
7.                             Pembersih lemak
8.                             Dulcimers
9.                             Penghilang bau
10.                        Pembaski kuman/bakteri
11.                        Pembersih kaca fiber
12.                        Pembersih logam.

Pemilihan dan penggunaan bahan pembersih
1.             Air
Adalah sangat diperlukan dalam membuat larutan bahan pembersih:
·                Kalsium (Dapat menghambat kemampuan daya bersih suatu detergen)
·                Besi dan sulfur (Penyebab perubahan/perusakan warna)
·                Fosfat (Sebenarnya dapat sebagai pengganti detergent bubuk).
2.             Pembersih kamar mandi
Penting untuk diketahui bahwa bahan pembersih ini adalah yang biasa digunakan di housekeeping, jangan digunakan secara bersamaan. Amonia tidak tersebut boleh dicampur dengan clorida. Bila bahan kimia tersebut dikombinasikan akan membentuk suatu gas yang sangat kuat  (gas phosgene yang bisa mematikan).
3.             Penggosok (Abrasive)
Abrasive adalah zat kimia seperti pasir yang digunakan untuk menghilangkan kotoran yang berat dan untuk pemoles. Abrasives dapat juga digunakan secara aman untuk stainless steel, keramik, perlengkapan makan. Bagaimanapun bahan pembersih ini dapat merusak permukaan marmer atau fiberglass.
4.             Bahan pembersih serbaguna (All purpuse cleaner)
Ada beberapa all purpose cleaner dipasaran. Mereka dapat digunakan untuk mencuci tembok, mengosok lantai, membersihkan bak mandi dan shower serta membersihkan jendela dan kaca. All purpose cleaner kebanyakan kental dan dapat dicampur air.
5.             Asam (Acid)
Sesuai kebutuhan pembersihan yang berbeda-beda. Cairan asam sirat, cuka, sebagai contoh dapat digunakan untuk membersihkan kaca, perunggu dan stainless steel.
6.             Alkalis (Alkali)
Digunakan pada laundry. Alkali dalam bahan pembersih menambah daya bersih dari pada detergen. Mereka juga mempunyai kekuatan pembasmi hama. Khusus alkalis dalam all-purpose cleaner mempunyai ph antara 8 - 9,5. Ph adalah ukuran skala keasaman atau alkalinity of substances composed in water. Ph alaminya adalah 7.
7.             Pembersih lemak (Degreasers)
Disebut juga emulsi atau stabilisator menunjukkan suatu angka yang berbeda produk akan bertindak berdasarkan jenis lemak dan tanah.
8.             Dulcimers
Dulcimers membersihkan kandungan mineral yang dapat memudarkan, kerak dan kotoran hitam pada permukaan lantai.
9.             Penghilang bau (Deodorizers)
Deodorizers atau penyegar ruangan dirancang untuk mengurangi bau tidak enak. Penyegar seperti biasa dapat meninggalkan bekas pada permukaan.
10.        Pembasmi kuman/bakteri  (Disinfectants)
Disinfectants membunuh bakteri, jamur dan lumut. Disinfectants biasanya mahal. Suatu all-purpose cleaner yang bagus menggunakan bahan pembersih yang bagus pula prosedur pembilasan dan pengeringan harus dilakukan dengan baik untuk kebutuhan operasional.
11.        Pembersih kaca fiber (Fiberglass cleaner) 
Kebanyakan bak mandi dan shower set terbuat dari fiberglass. Pembersih khusus yang tersedia untuk membersihkan permukaan fiberglass tanpa goresan.
12.        Pembersih logam (Metal cleaner)
Beberapa oil based metal cleaner membersihkan kotoran pada logam yang tipis, lapisan pelindung pada permukaan logam. Lapisan pelindung ini sering mengangkat sidik jari, bila memudahkan kain. Lapisan ini dapat merusak banyak kain.

Penggunaan bahan kimia yang aman
1.                       Membaca label kaleng dan mengikuti petunjuknya.
2.                       Pastikan bahwa kaleng itu tidak bocor atau rusak.
3.                       Pastikan bahwa label pada kaleng benar.
4.                       Petugas harus memakai alat pelindung seperti masker, sarung tangan, kaca mata debu bila perlu.
5.                       Jangan mencampur bahan kimia.
6.                       Ammonia tidak boleh dicampur dengan chlorine.
7.                       All-purpose cleaner umumnya kental dan dapat di campur dengan air sesuai kebutuhan pembersihan yang berbeda-beda.
8.                       Abrasives dapat digunakan dengan aman pada stainless steel, ubin keramik, dan beberapa peralatan berbahan kaca dari Cina.
9.                       Jangan gunakan pelapis bahan kimia pada permukaan keramik.

Menggunakan pakaian pelindung
Menggunakan alat pelindung ini harus diwajibkan untuk dilaksanakan oleh semua staff, dimana tujuan utama adalah untuk melindungi diri.
Perlengkapan pelindung meliputi:
·            Sepatu dengan ujung tertutup
Pegawai harus memakai ini untuk menghindari kecelakaan seperti pada lantai yang basah, jalan yang licin atau dari cairan panas yang tertumpah, dsb.
·            Helm
Digunakan untuk melindungi ketika membersihkan balcon, langit-langit dan dinding.
·            Jas
Diharapkan dapat melindungi kulit dari tumpahan dan untuk para pekerja yang sedang bekerja pada situasi udara dingin seperti pada mesin pendingin.
·            Masker
Dipakai untuk melindungi diri dari uap yang berasal dari bahan kimia, debu dan asap.
·            Kacamata debu
Untuk melindungi mata dari asap debu dan bahan kimia, ketika membersihkan daerah yang sulit dijangkau seperti langit-langit, lubang-lubang angin, kacamata ini juga untuk mencegah jatuhnya debu atau partikel-partikel pada mata.
·            Sarung tangan karet
Dapat dipakai pada saat menuangkan bahan kimia dengan maksud untuk membersihkan atau ketika mencampur bahan kimia untuk membersihkan kolam renang atau penanganan material yang tidak mudah bersih.

 Daerah umum
Jadwal pembagian tugas untuk daerah umum dapat dibuat daftar seperti:
·                harian
·                mingguan
·                bulanan
·                tahunan.
Bagian housekeeping bertanggung jawab atas kebersihan seluruh daerah umum termasuk perlengkapan yang ada.
a.             Internal (bagian dalam)
·                daerah ruang masuk:
-    kantor depan
-    pintu masuk
-    ruang masuk.
·                daerah untuk duduk-duduk
·                jalan diantara kamar-kamar
·                lift
·                tangga
·                kantor pimpinan
·                daerah karyawan
·                area pertemuan:      
-    ruang untuk pesta
-    ruang rapat.
·                kantor untuk aktivitas bisnis

b.            Eksternal (bagian luar)
·                Kolam renang:
-    pusat kebugaran
-    ruang ganti
-    daerah bermain anak-anak

c.              Serambi atas

d.            Daerah tambahan:
·                ruang istirahat
·                tempat jualan

Membersihkan daerah umum
Internal (bagian dalam):

·                daerah ruang masuk:
-            kantor depan
-            pintu masuk
-            ruang masuk
·                daerah untuk duduk-duduk
·                jalan diantara kamar-kamar
·                lift
·                tangga
·                kantor pimpinan
·                daerah karyawan
·                daerah pertemuan
-              ruang untuk pesta
-              ruang rapat
·                kantor untuk aktivitas bisnis

Eksternal (bagian luar):

·                kolam renang:
-              pusat kebugaran
-              ruang ganti
-              daerah bermain anak-anak
·                serambi atas

Additional daerah (daerah tambahan):

·                ruang istirahat
·                tempat jualan:
-            restoran
-            bar
-            club malam
Bagaimana membersihkan daerah umum
Internal:
A.              Area lobby
a.     Jalan masuk
Peralatan sapu dan pengki, alat pengepel dan embernya, bahan pembersih serba guna, pembersih lantai, pembersih kaca, kain pembersih dan busa.
·               Langkah 1; menggosok kerak-kerak air dari lantai menggunakan pe kering, lap atau busa
·               Langkah 2; lantai di sapu, termasuk keset
·               Langkah 3; mengepel lantai
·               Langkah 4; membersihkan kaca-kaca pintu luar dalam, dikerjakan dari atas ke bawah
·               Langkah 5; membersihkan bagian pintu yang bukan kaca, perhatikan dengan teliti bekas sidik jari yang menempel dan sekitar pegangan / kunci pintu
·               Langkah 6; poles pegangan dan kunci pintu
·               Langkah 7; bersihkan jejak-jejak dari orang dan binatang
·               Langkah 8; yakinkan bahwa semua keset terhampar lurus dan datar. Pemeriksaan akhir buka setiap pintu yakinkan keseluruhan bersih.
b.    Meja depan (Front desk)
Peralatan – lap pembersih, spon, alat-alat pembersih debu, alat penyedot debu, sapu, pengki, tempat sampah.
·                 Langkah 1; bersihkan asbak yang kotor dan letakkan kembali pada tempat semula, lengkapi korek api
·                 Langkah 2; kosongkan sampah, dan letakkan kembali pada tempatnya
·                 Langkah 3; bersihkan perlengkapan dan dekorasi pada dinding dari debu
·                 Langkah 4; meja depan dibersihkan dari debu dan mengkilatkan permukaan meja. Kerjakan dari atas ke bawah perhatikan dengan teliti bekas sidik jari, noda dan dari bekas tanda lecet
·                 Langkah 5; bersihkan flek-flek pada dinding, periksa noda-noda sekitar saklar dan stop kontak.
·                 Langkah 6; bersihkan debu-debu dengan vacuum cleaner bagian dalam meja, lindungi semua bagian yang kena matanari, terutama karpet yang dapat dijangkau termasuk dibawah meja dan kursi gunakan sapu untuk menjangkau bagian-bagian yang susah dan pinggir.
c.      Lobby
Peralatan – pembersih kaca, sapu dan pengki, pel dan ember, pembersih serba guna, pembersih lantai, kain pembersih dan spon, alat-alat pembersih debu, penyedot debu dan tempat sampah.
Aktifitas malam hari:
·               Langkah 1; bersihkan asbak yang kotor dan letakkan kembali ke tempatnya
·               Langkah 2; ambil kertas-kertas dan sampah dan laporkan jika ada barang-barang tamu yang tertinggal ke penyelia anda
·               Langkah 3; kosongkan tempat sampah, dan letakkan kembali ke tempatnya
·               Langkah 4; bersihkan kaca dan jendela, termasuk kaca diatas meja
·               Langkah 5; bersihkan debu pada perlengkapan dan pesawat telepon
·               Langkah 6; bersihkan tempat minum dan keringkan sekitar tempat minum dan bersihkan juga tombol-tombolnya
·               Langkah 7; bersihkan flek-flek di dinding dan perabot yang di dinding. Bersihkan debu pada bagian atas dan sisi-sisi pigura lukisan
·               Langkah 8; bersihkan debu-debu pada pegangan tangga
·               Langkah 9; bersihkan lantai kayu dan lantai ubun
·               Langkah 10;   bersihkan debu pada lantai karpet dengan vacuum cleaner
·               Langkah 11;   rapihkan perlengkapan mebel termasuk bantal sofa dan kursi.
B.              Koridor
Peralatan – alat pembersih debu ditempat yang tinggi atau yang sulit dijangkau, peralatan pembersih debu, pembersih serba guna, kain pembersih spon, penyedot debu, bola lampu.
·                 Langkah 1; bersihkan debu pada kipas angin, debu dan bagian pojok alat-alat
·                 Langkah 2; bersihkan dan poles dudukan lampu
·                 Langkah 3; ganti bola-bola lampu yang mati
·                 Langkah 4; bersihkan flek-flek pada dinding
·                 Langkah 5; bersihkan bagian luar dalam pintu darurat, bingkai pintu dan rel pintu
·                 Langkah 6; sedot debu pada carpet dengan vacuum cleaner, mulai satu bagian dan diakhiri hingga pada bagian koridor dan kerjakan menuju jalan/pintu keluar.
C.   Lift
Peralatan – kain pembersih dan spon, pembersih serba guna, perlengkapan pembersih debu, pembersih kaca, alat pembersih debu bertangkai panjang untuk bagian yang susah dijangkau, bola lampu, tabung penyedot debu yang mudah dibawa-bawa.
Prosedur:
·                Langkah 1;   keringkan bagian luar dari pintu lift, bersihkan flek dan sidik jari pada tombol luar dan sekitar dinding lift
·                Langkah 2;   kosongkan dan bersihkan asbak-asbak dekat pintu lift
·                Langkah 3;   periksa ruang lift, kunci atau tekan tombol pengatur, kemudian lift diposisikan terbuka
·                Langkah 4;   bersihkan debu pada lampu langit-langit lift, ganti bila lampu terbakar atau putus
·                Langkah 5;   keringkan bagian yang sering terkena bercak air, pada setiap permukan dinding atau kaca cermin. Mulai dari sudut kanan atas dan dilakukan melintang dan kebawah
·                Langkah 6;   bersihkan dan gosok rel lift
·                Langkah 7;   bersihkan pada bagian tombol-tombol pengendali lift sehingga bebas dari noda-noda dan sidik jari tangan
·                Langkah 8;   sedot debu pada karpet lift
·                Langkah 9;   gunakan penyedot debu untuk membersihkan debu dan jejak kaki
·                Langkah 10; tutup pintu lift dan bersihkan pintu bagian dalam.
D.              Kantor pimpinan
Termasuk didalamnya kantor Sumber Daya Manusia, kantor Makanan dan Minuman, kantor Penjualan dan pemasaran, dst.
Prosedur:
·        ambil dan kosongkan sampah dalam tempat sampah dan bersihkan
·        bersihkan debu-debu pada meja secara benar
·        bersihkan noda-noda pada dinding
·        sapu lantai dan kumpulkan sampah-samaph yang jatuh dengan pengki
·        bersihkan debu di karpet dengan vacuum cleaner setiap malam
·        bersihkan lantai, di pel dan keringkan
·        cuci permukaan jendela setiap minggu/setiap bulan
·        lakukan pembersihan total secara periodik biasanya saat tingkat human rendah.
E.   Daerah karyawan
Meliputi:
·        Tempat makan karyawan
·        Tempat ganti pakaian
·        Tempat mandi karyawan
·        Koridor pelayanan
·        Daerah penyimpanan.
F.    Ruang pertemuan
a.     Ruang pesta
b.     Ruang rapat
Di beberapa hotel, karyawan Housekeeping akan bertanggung jawab atas pembersihan kursi-kursi, meja-meja, mebel, dinding, dan lantai, setelah penyajian pelayanan makanan selesai peralatan bekas pakai dipindahkan.

Prosedur:
·        Bersihkan sisa makanan dan bekas noda dari permukaan jok kursi pada saat membersihkan perabot
·        Catat kondisi setiap mebel dan laporkan kerusakan dan noda yang sulit dibersihkan pada penyelia.

Persiapan sebelum melaksanakan pembersihan
1.                 Identifikasi dan tentukan daerah yang perlu dibersihkan dan dikerjakan.
2.                 Informasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila pembersihan diharapkan untuk segera dikerjakan.
3.                 Kumpulkan dan periksa bahan-bahan pembersih, peralatan dan perlengkapan.
4.                 Pasang tanda “sedang dibersihkan” jika sedang membersihkan daerah umum untuk menjamin agar tamu tidak terkena resiko bahaya seperti terpeleset akibat lantai basah atau kejatuhan air karena overhead cleaning (bagian diatas kepala).
5.                 Siapkan semua rambu-rambu yang penting sehingga tidak membahayakan tamu dan staf.

Pembuangan sampah dan limbah bahan kimia secara aman
1.             Menangani dan mengatur pembuangan limbah bahan kimia secara aman.
·            Bacalah isi tata cara pelaksanaan
·            Pastikan wadahnya tidak bocor dan rusak
·            Yakinkan wadahnya diberi label yang benar
·            Gunakan alat pelindung seperti masker, sarung tangan bila diperlukan
·            Jangan mencampur bahan kimia
·            Jangan mencampur limbah kimia.
2.             Semua sampah harus dibuang tepat pada waktunya demi kesehatan umum.
3.             Semua tempat limbah harus anti bocor dan kokoh.
4.             Tempat limbah harus dipelihara dan ditangani dalam kondisi yang aman.
5.             Sebelum tempat sampah penuh, gantilah dengan yang baru.
6.             Pembuangan limbah sampah padat.
Setiap pembuangan sampah yang bukan cair atau gas jangan dibuang begitu saja ke sistem pipa.
7.             Sampah
Suatu campuran kertas, karton, plastik, pembuangan kain linen, kotak kayu, perabotan yang rusak, kaleng-kaleng, botol-botol, kaca-kaca dan sampah umum, tidak termasuk limbah bekas makanan dan sampah lain yang telah ditetapkan.
8.                Sampah makanan
Termasuk sampah dari dapur, café, toko dan termasuk potongan-potongan kertas, plastik, pelapis wadah makanan padat dan cair. Tidak termasuk karton-karton dan kotak-kotak kayu, semuanya ini bagian dari sampah.
9.                Membasuh
Sampah cair yang meliputi sampah dari persiapan pembuatan makanan, dapat juga termasuk yang mengandung lemak tetapi tidak dalam bentuk padat.
10.           Kotoran di jalanan
Menyapu kotoran yang melekat, daun, isi keranjang sampah
11.           Sisa yang masih ada (Residu)
Hasil pembakaran termasuk abu, kaleng-kaleng dan botol-botol.
12.           Abu yang beterbangan (Fly Ash)
Abu kertas padat, abu arang, debu, shoot atau partikel lain. Pembakaran benda padat yang menghasilkan produk bakar.


Memelihara dan menyimpan alat pembersih
Tempat untuk penyimpanan peralatan:
·                Lemari tempat menyimpan perlengkapan
·                Gudang untuk peralatan.
1.             Sikat: jangan sampai disimpan dengan posisi bulu sikat di bawah, jika perlu sikat-sikat tersebut harus dicuci dengan air bersih.
2.             Sapu kering: jangan menyimpan dengan posisi bulu sapu dibawah, tapi harus di gantung pada kaitan atau disandarkan ke blok bila tidak digunakan.
3.             Pel: setelah digunakan kain rumbai-rumbai, ember dan alat pemeras, harus dicuci dibilas, dikeringkan dan disimpan di tempat yang vertilasinya bagus. Bila diperlukan dapat dicuci ke laundry.
4.             Kain pembersih: harus dicuci dan dikeringkan setelah digunakan.
5.             Semprotan: lubang jarumnya harus dalam posisi yang benar dan harus dibersihkan setelah digunakan
6.             Ember atau bak: harus dicuci dan keringkan setelah digunakan.
7.             Pel basah: pada akhir pembersihan periodik, katun pembersih debu harus dibersihkan dan disimpan sebagaimana mestinya bahwa ujung pel tidak menyentuh lantai. Kain dan kawat penjepit harus dicuci secara periodik/secara.
8.             Sikat WC: cucilah setelah digunakan dan simpan dalam keadaan kering, pada khususnya untuk sikat yang terbuat dari bahan yang tegak.
9.              Alat penarik air: setelah digunakan karetnya harus dicuci, dibilas dan dikeringkan.
10.        Alat penyedot debu:
Bersihkan kantong debu atau ganti jika perlu. Bersihkan vacuum cleaner dengan membersihkan bagian penggerak, tali kabel dan alat pelengkap dengan lap lembab, cuci dan keringkan tempat penampungan air jika perlu.
11.        Mesin pembersih lantai:
·                   bersihkan bagian-bagian mesin
·                   bersihkan kabel (gulung kembali kabel dengan lap lembab dan cuci bagian proses penggerak, piringan dan landasan
·                   simpan mesin dengan posisi ke atas secara teratur.
12.        Mesin pencuci karpet:
Setelah bekerja kosongkan tangki air dengan cara membuka mulut tangki. Bersihkan kabel dengan lap lembab, bersihkan debu partikel yang tertinggal di sikat bulu. Bersihkan pipa untuk menghindari penumpukan hasil bilasan dan bersihkan rangka mesin dengan lap lembab/kain lap.